=================================
Matan:
الأصْلُ الخَامِسُ
بَيَانُ اللهِ سُبْحَانَهُ لِأَوْلِيَاءِ اللهِ وَ تَفْرِيْقُ بَيْنَهُمْ وَ بَيْنَ الْمُشَبِّهِيْنَ بِهِمْ مِنْ أَعْدَاءِ اللهِ الْمُنَافِقِيْنَ الْفُجَّارِ (*)، وَ يَكْفِيْ فَيْ هَذَا أيَةٌ مِنْ سُوْرَةِ (آل عِمْرَانَ ) وَ هِيَ قَوْلُهُ { قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللهَ فَاتَّبِعُوْنِي يُحْبَبْكُمْ اللهُ}الآيَةُ ( آلِ عِمْرَ انَ:٣١)
=================================
Syarah:
ا(*)
نعم، هذا أصل عظيم، و هو التفريق بين أولياء الله و أولياء الشيطان، لأن أهل الباطل صاروا يسمون أولياء الشيطان أولياء الله، حتى إن هذا الأمر التبس على الناس، و لذلك صنف شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله تعالى كتابًا نافعًا مفيدًا سماه ( الفرقان بين أولياء الرحمن و أولياء الشيطان). قال تعالى : { أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَ لَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ} ( يونس: ٦٢)، ثمّ بيّن بقوله : { الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا وَ كَانُوا يَتَقُوْنَ} ( يونس: ٦٣). هؤلاء هم أولياء الله، جمعوا بين الإيمان و بين التقوى، بين العلم النافع و العمل الصالح، هؤلاء هم أولياء الله، ليس أولياء الله من خرج على شرع الله و غير دين الله، و دعا إلى عبادة القبر و الأضرحة، هذا ولي الشيطان، ليس الولي هو الساحر و الكاهن و الكرافي الذي يظهر للناس مخارق سحرية، و يقول : هذا كرامات، و هي في الحقيقة مخارق شيطانية.
ا(**)
محبة الله هي أعظم أنواع العبادة، و علامة محبة الله : اتباع الرسول صلى الله عليه و سلم، فالذي لا يتبع الرسول صلى الله عليه و سلم ليس وليًا لله، و لا يحب الله، و هؤلاء المخرفون يقولون : لا يكون وليًا لله إلا إذا خرج عن طاعة الرسول صلى الله عليه و سلم، فهم عندهم الولاية في الخروج عن سنة الرسول صلى الله عليه و سلم، و الإعتماد على الخرافات و البدع، هذه هي الولاية عندهم.
هم يقولون : نحن نعبد الله لأننا نحبه، لا نعبده خوفًا من ناره، و لا طمعًا في جنته، و إنما نعبده لأننا نحبه.
فيقال لهم: تحبونه على طريقة من ؟ هل تحبونه على طريقة الرسول صلى الله عليه و سلم؟ أو على طريقة غيره؟ إنه لا يحب الله إلا من اتبع الرسول صلى الله عليه و سلم، هذا هو الفاصل بين أولياء الرحمن و أولياء الشيطان.
******************************************
Matan:
Azaz ke lima
Penjelasan Allah subhanahu pada (masalah) wali-wali Allah dan perbedaan diantara mereka (wali Allah) dengan para peniru wali Allah dari para musuh Allah yaitu para munafiq pendurhaka (*).
Dan cukup dalam hal ini sebuah ayat dari surat ali imron dan itu adalah firman-Nya :
{ قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللهَ فَاتَّبِعُوْنِي يُحْبَبْكُمْ اللهُ}الآيَةُ ( آلِ عِمْرَ انَ:٣١)
" Katakanlah (wahai Nabi Muhammad kepada mereka) jika kalian itu mencintai Allah maka ikutilah Aku, (pasti) Allah akan mencintai kalian" (Ali imron: 31)
******************************************
Syarah
(*)
Benar (apa yang dikatan syaikh Muhammad bin abdul Wahab), Ini adalah azaz yang penting, dan dia adalah membedakan antara wali-wali Allah dengan wali-wali Syaithon, karena sesungguhnya Ahli bathil telah menamakan wali-wali syaithon sebagai wali-wali Allah, sampai-sampai perkara ini menjadi samar bagi manusia. Dan oleh sebab itu syaikhul islam ibnu taimiyah (رحمه الله تعالى) telah menyusun sebuah kitab yang bermanfaat dan berfaedah yang dia namakan ( الفرقان بين أولياء الرحمن و أولياء شيطان ) al-furqon baina auliya rohman wa auliyai syaiton) " pembeda antara wali-wali Allah dengan Wali-wali syaitho".
Allah ta'ala berfirman:
{ أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَ لَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ} ( يونس: ٦٢)
" Ketahuilah sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada ketakutan pada mereka dan tidaklah mereka bersedih" (Yunus:62)
kemudian Allah menjelaskan dengan firmannya
ثمّ بيّن بقوله
{ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا وَ كَانُوا يَتَقُوْنَ} ( يونس: ٦٣).
" yaitu orang-orang yang beriman dan (dalam keadaan) mereka itu bertaqwa "(Yunus:63)
Mereka inilah wali-wali Allah yang mengumpulkan keimanan dengan ketaqwaan, yaitu (mengumpulkan) ilmu yang bermanfaat (sebagai cerminan keimanan, karena keimanan itu bisa didapatkan ketika seseorang mempelajari ilmu yang nafi') dan amal yang sholeh (sebagai cerminan ketaqwaan), mereka inilah wali-wali Allah.
Bukanlah wali-wali Allah orang yang keluar dari syari'at Allah dan orang yang mengubah agama Allah, dan orang yang mendakwahkan kepada penyembahan kuburan dan tempat-tempat keramat, yang seperti ini adalah wali syaithon, bukanlah wali itu seorang penyihir dan dukun dan khurafat, yang menampakan kepada manusia api-api sihir dan mengatakan : ini adalah karomah, padahal dalam hakekatnya itu adalah api-api syaithoniyah.
(**)
Cinta kepada Allah itu adalah yang paling agung dari jenis-jenis peribadahan, dan tanda dari mencintai Allah adalah mengikuti rasulullah sholallahu alaihi wa salam, maka orang yang tidak mengikuti rasulullah sholallahu alaihi wa salam bukanlah dia itu wali Allah, dan (berarti) dia tidak mencintai Allah (wali asal katanya adalah dari ولى = secara bahasa adalah fi'il yang artinya "mencintai" sehingga yang namanya wali maka pastilah dia mencintai dan dicintai oleh Allah).
Dan Mereka para khurafat (pembela tahayul) mengatakan: " Bukanlah dia itu seorang wali kecuali apabila dia keluar dari ketaatan kepada rasulillah sholallahu alaihi wa salam", dipahami bagi mereka kewalian itu pada pengeluaran dari sunnah rasulullah sholallahu alaihi wa salam, dan bersandar pada ketahayulan dan kebid'ahan, inilah (pengertian) kewalian bagi mareka.
Mereka berkata: " kami ini beribadah kepada Allah karena sesungguhnya kami mencintai Allah, kami ini bukanlah beribadah kepadanya karena takut nerakanya, dan bukan karena mengharapkan surganya, hanyalah kami ini beribadah kepadanya karena sesungguhnya kami mencintainya"
Maka dikatakan kepada mereka : engkau itu mencintai Allah mengikuti jalan siapa? apakah engkau mencintai Allah mengikuti jalannya rasulallah sholallahu alaihi wa salam? atau mengikuti jalan yang selainnya? Sesungguhnya tidaklah seseorang mencintai Allah kecuali orang yang mengikuti rasul sholallahu alaihi wa salam, ini adalah pembeda diantara wali-wali Allah dengan wali-wali syaithon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar