Minggu, 20 Januari 2019

شرح كشف الشبهات.12

======================================

وهذا التوحيد هو معنى قولك: "لا إله إلا الله" (١) فإن الإله عندهم هو الذي يقصد لأجل هذه الأمور سواء كان ملكاً، أو نبياً أو ولياً، أو شجرة أو قبراً، أو جنياً لم يريدوا أن الإله هو الخالق الرازق المدبر فإنهم يعلمون أن ذلك لله وحده كما قدمت لك، وإنما يعنون
بالإله ما يعني المشركون في زماننا بلفظ (السيد) فأتاهم النبي صلى الله عليه وسلم يدعوهم إلى كلمة التوحيد وهي "لا إله إلا الله" (٢) .
والمراد من هذه الكلمة(٣) معناها لا مجرد لفظها والكفار الجهال يعلمون أن مراد النبي صلى الله عليه وسلم بهذه الكلمة هو إفراد الله تعالى بالتعلق به، والكفر بما يعبد من دون الله والبراءة منه فإنه لما قال لهم قولوا: "لا إله إلا الله" قالوا: (أجعل الآلهة إلهاً واحداً إن هذا لشيء عجاب) (٤) {سورة ص، الآية: ٥} .
فإذا عرفت أن جهال الكفار يعرفون ذلك (٥) فالعجب ممن يدعي الإسلام وهو لا يعرف من تفسير هذه الكلمة ما عرفه جهال الكفار (٦) بل يظن أن ذلك هو التلفظ بحروفها من غير إعتقاد القلب لشيء من المعاني، والحاذق منهم يظن أن معناها "لا يخلق ولا يرزق ولا يدبر الأمر إلا الله" فلا خير في رجل جهال الكفار أعلم منه بمعنى "لا إله إلا الله".

======================================

(١)  قوله: وهذا التوحيد هو معنى قولك "لا إله إلا الله" أي أن التوحيد هو الذي دعا إليه النبي صلى الله عليه وسلم هو معنى (لا إله إلا الله) أي: لا معبود حق إلا الله - عز وجل - فهم يعلمون أن معناها لا معبود حق إلا الله - عز وجل، وليس معناها لا خالق، أو لا رازق، أو لا مدبر إلا الله، أو لا قادر على الإختراع إلا الله كما يقوله كثير من المتكلمين فإن هذا المعنى لا ينكره المشركون ولا يردونه، وإنما يردون معنى "لا إله إلا الله" أي لا معبود حق إلا الله كما قال تعالى عنهم: (أجعل الآلهة إلهاً واحداً إن هذا لشيء عجاب وإنطلق الملأ منهم أن امشوا واصبروا على آلهتكم إن هذا لشيء يراد ما سمعنا بهذا في الملة الآخرة إن هذا إلا إختلاق ). {سورة ص، الآيات: ٥-٧} .

(٢)  يريد رحمه الله بيان أن المشركين لا يريدون بقول لا إله إلا الله، لأنهم يعرفون أن ذلك حق وإنما ينكرون معناها لا معبود حق إلا الله، وهذا الذي بدأ به المؤلف وأعاد، إنما قاله للتأكيد والرد على من يقول: إننا لا نعبد الملائكة أو غيرهم إلا من أجل أن يقربونا إلى الله زلفى، ولسنا نعتقد أنهم يخلقون أو يرزقون.

(٣) قوله: "من هذه الكلمة" أي قول: (لا إله إلا الله) .

(٤) هذه الجملة كالتي قبلها يبين فيها -رحمه الله - عز وجل -أن معنى لا إله إلا الله لا معبود حق إلا الله، وأن المشركين قد فهموا هذا منها، وعلموا أنه ليس المراد بها مجرد لفظها، وأن المراد بها لا معبود حق إلا الله، ولهذا أنكروه مع أنهم لا ينكرون أن الله وحده هو الخالق الرازق.

(٥) أي يعرفون أن معنى لا إله إلا الله، لا معبود حق إلا الله.

(٦) يريد المؤلف -رحمه الله - عز وجل -أن يبين أن من الناس من يدعي الإسلام ولا يعرفون معنى كلمة "لا إله إلا الله" حيث يظنون أن المقصود هو التلفظ بحروفها دون معرفة معناها وإعتقاده. ومن الناس من يظن أن المراد بها توحيد الربوبية أي لا خالق إلا الله، ولا رازق إلا الله.

ومن الناس من يفسرها بأن المراد بها "إخراج اليقين الصادق عن ذات الأشياء، وإدخال اليقين الصادق على ذات الله" وهذا التفسير باطل لم يعرفه السلف الصالح، وليس المراد به أن تتيقن بالله -عز وجل- وتخرج اليقين من غيره لأن هذا لا يمكن فإن اليقين ثابت في غير الله (لترون الجحيم ثم لترونها عين اليقين) {سورة التكاثر، الآيتان ٦، ٧} . وتيقن الأشياء الواقعة الحسية المعلومة لا ينافي التوحيد.

ومن الناس من يفسرها بأنه "لا معبود إلا الله" وهذا التعريف لا يصح على ظاهرة لأن هناك أشياء عبدت من دون الله - عز وجل -.

فيكون هؤلاء أجهل من الجهال الذين بعث فيهم رسول الله، صلى الله عليه وسلم، فإنهم كانوا يعرفون من معناها ما لا يعرفه هؤلاء.

======================================
************************************************

Dan tauhid ini adalah makna dari ucapanmu (لا اله الا الله) (1), karena sesungguhnya ilah itu menurut mereka adalah yang dia diniatkan untuk alasan perkara tersebut (ibadah-ibadah yang telah disebutkan) sama saja dia itu seorang raja atau seorang nabi atau seorang wali atau pepohonan maupun kuburan, ataupun seorang jin (maka semuanya adalah ilah) tidaklah mereka rela dengan (istilah) ilah itu adalah pencipta, pemberi rezeki, pengatur. karena sesungguhnya mereka mengetahui bahwa istilah (pencipta, pemberi rezeki pengatur) itu adalah untuk Allah saja, sebagaimana aku telah mendahulukan (penjelasannya) kepadamu, hanya saja mereka maksudkan dengan ilah itu adalah apa yang orang musyrik di zaman kita maksudkan dengan lafadz (sayyid). Sehingga Nabi sholallahu alaihi wa salam mendatangkan mereka kepada kalimat tauhid dan kalimat itu adalah ( لا اله الا الله) (2).
dan yang dimaksud dengan kalimat ini adalah maknanya itu tidak terpisah dari lafadznya. Dan orang kafir yang bodoh mereka mengetahui bahwa yang dimaksudkan nabi sholallahu alaihi wa salam dengan kalimat ini adalah mengesakan Allah ta'ala dengan bergantung padaNya, dan mengingkari pada apa-apa yang disembah dari yang selain Allah, dan berlepas diri dengannya, karena sesungguhnya ketika beliau mengatakan (لا اله الا الله )  mereka mengatakan:

(أجعل الآلهة إلهاً واحداً إن هذا لشيء عجاب) (4) {سورة ص، الآية: ٥}

(apakah dia (rasul) menjadikan ilah-ilah tersebut menjadi satu ilah, sungguh ini sesuatu yang aneh) (Q.S Shod:5)
maka ketika engkau telah mengetahui bahwa orang-orang bodoh yang kafir itu mengetahui ini, maka keanehan (terjadi) dengan orang yang mendakwahkan islam dan dia tidak mengetahui tafsir dari kalimat ini yang orang bodoh dan kafir mengetahuinya, bahkan dia (orang sekarang) menyangka bahwa kalimat itu adalah pelafadzan dengan huruf-hurufnya (saja) dengan tanpa pengi'tiqadan dengan hati kepada sesuatu dari makna-makna itu, dan orang yang sinis (orang sekarang) dari mereka menyangka bahwa maknanya adalah " tidak ada yang menciptakan dan memberi rezeki serta mengatur urusan kecuali Allah", sehingga tidak ada kebaikan pada seorang yang bodoh dari kalangan orang kafir yang lebih mengetahui pada makna (لا اله الا الله) dari dia (orang sekarang).
************************************************

(1) Perkataan penulis :" Dan tauhid ini adalah makna dari ucapanmu (لا اله الا الله) " yaitu bahwa tauhid yang nabi sholallahu alaihi wa salam mendakwahkannya adalah makna dari (لا اله الا الله) yaitu tidak ada yang disembah secara haq (benar) kecuali Allah -ajja wa jalla- maka mereka mengetahui bahwa maknanya adalah "tidak ada yang disembah secara (benar) kecuali Allah - ajja wa jalla-, dan bukanlah maknanya itu " tidak ada pencipta atau tidak ada pemberi rezeki, atau tidak ada pengatur kecuali Allah, atau tidak ada yang kuasa atas penciptaan kecuali Allah, sebagaimana kebanyakan mutakalimin (para pengikut ilmu kalam) mengatakannya, karena makna yang ini tidaklah orang-orang musyrik mengingkarinya dan tidaklah mereka menolaknya, dan hanyalah yang mereka menolaknya adalah makna dari (لا اله الا الله) yaitu : tidak ada yang disembah secara haq kecuali Allah, sebagaimana Allah ta'ala berfirman tentang mereka:

أجعل الآلهة إلهاً واحداً إن هذا لشيء عجاب وإنطلق الملأ منهم أن امشوا واصبروا على آلهتكم إن هذا لشيء يراد ما سمعنا بهذا في الملة الآخرة إن هذا إلا إختلاق ). {سورة ص، الآيات: ٥-٧} .

(Apakah dia menjadikan ilah-ilah itu menjadi satu ilah sungguh ini adalah sesuatu yang aneh, dan pemimpin-pemimpin mereka pergi (seraya berkata) " kalian jalankanlah dan sabarlah diatas (penyembahan kepada) ilah-ilah kalian, sungguh ini adalah sesuatu yang dikehendaki, tidaklah kami pernah mendengar ini pada golongan terakhir, tidaklah ini (sesuatu yang harus didengarkan) kecuali (hanya sebuah) kedustaan") (Q.S shod 5-7)

(2) Beliau -rahimahullah- menginginkan sebuah penjelasan bahwa sesungguhnya orang-orang musyrik itu tidak menginginkan kepada ucapan (لا اله الا الله), karena sesungguhnya mereka mengetahui bahwa ini adalah benar, hanya saja mereka mengingkari maknanya yaitu " tidak ada yang disembah secara haq kecuali Allah", dan inilah yang dengannya penulis memulai dan mengulangi (penjelasan pada hal tersebut), hanya saja penulis mengatakannya untuk penekanan dan bantahan kepada orang yang berkata: " sesungguhnya kami tidaklah mengibadahi malaikat atau yang selain mereka kecuali dengan alasan bahwa mereka itu mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya, dan tidaklah kami mengi'tiqodkan bahwa mereka itu menciptakan atau memberi rezeki"

(3) Ucapan penulis :" dari kalimat ini" yaitu kalimat (لا اله الا الله) .

(4) Kalimat ini semisal yang sebelumnya yang penulis -rahimahullah ajja wa jalla- menjelaskannya bahwa makna (لا اله الا الله) adalah " tidak ada yang disembah secara haq keculai Allah", dan bahwa sesungguhnya orang-orang musyrik telah memahami makna ini dan mereka mengetahui bahwa sesungguhnya itu bukanlah yang dimaksud denganya adalah terpisah lafadznya, dan bahwa yang dimaksud olekalimat itu adalah " tidak ada yang disembah secara haq kecuali Allah, dan oleh sebab itulah mereka mengingkarinya padahal mereka tidak mengingkari bahwa Allah sajalah pencipta pemberi rezeki.

(5) yaitu mereka memahami bahwa makna dari (لا اله الا الله) adalah tidak ada yang disembah secara haq kecuali Allah.

(6) Penulis -rahimahullah ajja wa jalla- ingin agar menjelaskan bahwa dari kalangan manusia ada yang dia mendakwahkan islam (zaman sekarang) dalam keadaan dia tidak mengetahui makna dari kalimat (لا اله الا الله), dimana mereka menyangka bahwa maksudnya adalah melafadzkan dengan huruf-hurufnya tanpa perlu memperhatikan makna dari kalimat tersebut dan (tanpa perlu) pengi'tiqadan kepada kalimat tersebut. Dan sebagian mereka ada yang menyangka bahwa yang dimaksud dengan kakimat tersebut adalah tauhid rububiyah yaitu tidak ada pencipta kecuali Allah, dan tidak ada pemberi rezeki kecuali Allah.
Dan sebagian manusia (zaman sekarang) ada yang menafsirkan bahwa yang dimaksud oleh kalimat itu adalah "Menghilangkan keyakinan yang membenarkan tentang dzat sesuatu apapun, dan memasukan keyakinan yang membenarkan dzat Allah" dan ini adalah tafsir yang bathil, tidak pernah salafus sholeh mengetahui tafsir ini. Dan bukanlah yang dimaksud dengan kalimat itu agar " engkau menjadi yakin kepada Allah dan engkau hilangkan keyakinan pada yang selain Allah", karena hal tersebut itu tidak mungkin, sebab sesungguhnya keyakinan itu terjadi kepada yang selain Allah,

(لترون الجحيم ثم لترونها عين اليقين) {سورة التكاثر، الآيتان ٦، ٧}

(pastilah engkau akan melihat (neraka) jahim, kemudian engkau akan melihatnya dengan mata kepala sendiri) (Q.S At-takatsur: 6 dan 7)

*****************Note*******************
Penerjamah mencari-cari golongan mana yang mengatakan tafsir diatas, dan disinyalir bahwa tafsir yang bathil tersebut datang dari golongan jama'ah tabligh,

و الله أعلم,

link sumber :
https://www.sahab.net/forums/index.php?app=forums&module=forums&controller=topic&id=40332
******************************************

dan menjadi yakin pada sesuatu yang terjadi dan terasakan serta dikenal itu tidaklah menafikan tauhid.

dan sebagian manusia (zaman sekarang) ada yang menafsirkan kalimat (لا اله الا الله) dengan " tidak ada yang disembah kecuali Allah", dan tafsir ini tidaklah benar secara jelas, karena disana ada sesuatu-sesuatu yang selain Allah yang disembah.

maka mereka ini lebih bodoh dari orang-orang bodoh yang kepada mereka diutus rasulullah sholallahu alaihi wa salam, karena kaum bodoh zaman rasul tersebut mengetahui makna dari (لا اله الا الله) yang mereka (manusia sekarang) tidak mengetahuinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar