Minggu, 13 Januari 2019

شرح كشف الشبهات. 2

======================================

إعلم (١) . . . . . . . . . . . . . . . .

======================================

(١) العلم هو "إدراك الشيء على ما هو عليه إدراكاً جازماً ".
ومراتب الإدراك ست: -
الأولى: العلم وتقدم تعريفه.
الثانية: الجهل البسيط وهو "عدم الإدراك بالكلية".
الثالثة: الجهل المركب وهو "إدراك الشيء على وجه يخالف ما هو عليه" وسمي مركباً لأنه جهلان: جهل الإنسان بالواقع، وجهله بحاله حيث ظن أنه عالم وليس بعالم
الرابعة: الوهم وهو "إدراك الشيء مع إحتمال ضد راجح".
الخامسة: الشك وهو "إدراك الشيء مع احتمال ضد مساو".
السادسة: الظن وهو "إدراك الشيء مع إحتمال ضد مرجوح".
والعلم ينقسم إلى قسمين: ضروري ونظري:
فالضروري ما يكون إدراك المعلوم فيه ضرورياً بحيث يضطر إليه من غير نظر ولا إستدلال كالعلم بأن النار حارة مثلاً.
والنظري ما يحتاج إلى نظر وإستدلال كالعلم بوجوب النية في الوضوء.

************************************************

Ketahuilah olehmu(1):

************************************************
1. Al-ilmu itu adalah memahami/mengenal sesuatu pada apa-apa yang sesuatu itu (benar-benar terjadi) atasnya dengan pemahaman yang mutlaq (pemahaman terhadap suatu permasalahan yang kokoh serta sesuai kenyataannya).
Dan tingkatan-tingkatan pemahaman itu ada enam.
Yang pertama: Al-ilmu dan pengertiannya telah lewat (diatas)
Yang kedua: ketidaktahuan yang biasa, dan ini adalah "ketiadaan pemahaman pada keseluruhannya".
Yang ketiga: ketidaktahuan yang berlapis, dan ini adalah "memahami sesuatu pada sisi yang bertentangan dengan apa yang sesuatu itu (benar-benar terjadi) atasnya". Dan dinamakan dia murakab (berlapis), karena sesungguhnya dia itu ada dua ketidaktahuan,  ketidaktahuannya pada kenyataannya (dari sesuatu yang telah salah dia fahami), dan ketidaktahuannya pada keadaannya sendiri dimana dia menganggap bahwa dirinya itu alim (mengetahui) padahal tidaklah dia itu alim.
Yang ke empat: wahm, dan ini adalah " memahami sesuatu bersama dengan kemungkinan tidak sesuai pada kenyataan sebenarnya".
Yang ke lima: Syak, dan ini adalah "memahami sesuatu bersama kemungkinan menolak yang seimbang" (kemungkinannya 50:50 pemahamannya sesuai pada kenyataan sebenarnya).
Yang Ke enam: dzon, dan ini adalah " memahami sesuatu bersama dengan kemungkinan sesuai kenyataannya".

Dan ilmu itu terbagi menjadi dua macam:
dhororiy (mutlaq), dan nazhoriy (butuh pembuktian). Maka yang dhororiy adalah pemahaman pada yang dikenal terjadi di dalamnya secara mutlaq dimana hal itu dipaksakan kepadanya dengan tanpa penelitian dan pembuktian, seperti pengetahuan bahwa sesungguhnya api itu panas sebagai misal. dan yang nazhoriy adalah apa-apa yang memerlukan penelitian dan pembuktian, seperti pengetahuan terhadap wajibnya niat dalam wudhu.

************************************************

Tidak ada komentar:

Posting Komentar