Sabtu, 29 Desember 2018

شرح الأصول الستَّةِ.3


=================================
Matan:
وَ بَيَانُ ضِدِّهٍ الَّذِيْ هو الشِرْكُ بِاللَّهِ

=================================
Syarah:

ضدّ التوحيد: الشرك بالله عزّ و جلّا، فالتوحيد هو إفراد الله بالعبادة.
و الشرك : هو صرف شيئ من أنواع العبادة لغير الله عزّ و جلّا، كالذبح و النذر و الدعاء و الإستغاثة.... إلى آخر أنواع العبادة، هذا هو الشرك، و الشرك المقصود هنا: هو الشرك في العلوهية، أما الشرك في الربوبية فهذا غير موجودٍ في الغالب.
فالأمم كلها مقرة بالتوحيد الربوبية اضطرارًا، لم يجحده إلّا من تظاهر بالإنكار، مع أنه يعترف به في الباطن، لأن الإقرار به ضروري، فالجميع يعرف أن هذا الخلق و هذا الكون لا بدّ من خالق، و هذا الخلق الذي يسير لا بدّ له من مدبّرٍ، ليس موجودًا بمجرد الصدفة، أو موجودًا من نفسه.
(أَمْ خُلِقُوا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُونَ)•(أَمْ خَلَقُوا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۚ بَلْ لَا يُوقِنُونَ) (الطور: ٣٥-٣٦).
فالإقرار بتوحيد الربوبية ضروريٌ و فطريٌ لكنه لا يكفى، لم يكف المشركين إقرارهم به كما في القرآن، فالقرآن صريح في هذا { وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَهُمْ} (الزخروف : ٨٧) ما ذا يجيبون ؟ يجيبون : الله، أى  : الله هو الذي خلقنا، هذا توحيد الربوبية، فالمطلوب هو توحيد العلوهيه، هذا الذي حصل فيه النزاع و الخلاف و الخصام بين الرسل و الأمم، و بين الدعاة إلى الله و بين الناس، هذا هو الذي فيه الخوصمة، فيه القتال، و فيه ما يتعلق بذلك من الولاء والبراء و غير ذلك.

******************************************
Matan:
Dan penjelasan lawannya yaitu syirik kepada Allah (Menyekutukan Allah)
******************************************
Syarah:
Lawanya tauhid adalah syirik kepada Allah 'Ajja wa Jalla, karena tauhid itu adalah menyendirikan Allah dalam beribadah.
Dan syirik itu adalah memalingkan sesuatu dari jenis-jenis ibadah kepada selain Allah 'Ajja wa Jalla, seperti berqurban dan bernadzar dan berdoa dan istighotsah ... hingga akhir dari jenis-jenis ibadah (yang dilakukan untuk selain Allah), ini adalah syirik. Dan syirik yang dimaksud disini adalah syirik dalam hal uluhiyah, adapun syirik dalam hal rububiyah maka ini tidaklah terjadi secara umum, karena umat manusia seluruhnya itu yakin terhadap tauhid rububiyah mau tidak mau, tidaklah menentangnya kecuali orang yang menunjukan keingkaran, padahal sesungguhnya dia itu memahami itu di dalam batinnya, karena sesungguhnya penetapannya adalah duroriy (mutlaq), karena semua manusia itu mengetahui bahwa sesungguhnya makhluq ini dan keadaan ini mau tidak mau (pasti) ada penciptanya, dan makhluq ini yang dia berjalan (beredar) mau tidak mau baginya pasti ada pengatur, tidaklah itu terjadi dengan satu kebetulan saja, atau terjadi dengan sendirinya.

(أَمْ خُلِقُوا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُونَ)•(أَمْ خَلَقُوا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۚ بَلْ لَا يُوقِنُونَ) (الطور: ٣٥-٣٦).

" Apakah mereka diciptakan dengan tanpa sesuatu (tanpa ada kuasa Allah), ataukah mereka itu pencipta? apakah mereka menciptakan langit-langit dan bumi, bahkan tidaklah mereka meyakini" (Q.S. At thur 35 - 36)

Maka pengikraran dengan tauhid rububiyah adalah mutlaq, dan sesuai fitrah, akan tetapi itu saja tidaklah cukup, tidaklah pengikraran kaum musyrik kepada tauhid rububiyah mencukupkan mereka sebagaimana (diceritakan) di dalam Al-qur'an, karena Al-qur'an menjelaskan ini,

{ وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَهُمْ} (الزخروف : ٨٧)

{dan apabila engkau tanyakan kepada mereka 'siapakah yang menciptakan mereka'} (Q.S. Aj-Jukhruf, 87)

Apakah yang mereka jawab? Mereka menjawab: Allah, yaitu Allahlah yang menciptakan mereka, ini adalah tauhid rububiyah, maka yang dituntut adalah tauhid uluhiyah, inilah yang menghasilkan pertentangan di dalamnya, dan perselisihan, dan permusuhan antara para rasul dengan sebagian ummat, dan antara penyeru kepada Allah dengan manusia, inilah yang permusuhan (terjadi) di dalamnya, perang (terjadi) di dalamnya, dan apa yang terkait dengan itu dari Al-Walla (cinta) dan Al-Baro (benci) dan yang selain itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar